Perishability berarti jasa tidak
tahan lama dan tidak dapat dipisahkan. Jika permintaan bersifat konstan,
kondisi ini tidak akan menjadi masalah, karena staf dan kapasitas
penyedia jasa bisa direncanakan untuk memenuhi permintaan.
Permasalahan perishability karena ketidak akuratan ramalan permintaan. Kondisi tersebut tidak akan menjadi masalah jika permintaannya konstan, Tetapi kenyataannya permintaan pelanggan akan jasa umumnya sangat bervariasi dan dipengaruhi faktor musiman, misalnya permintaan akan jasa transportasi antar kota akan melonjak menjelang Lebaran, Na¬tal, dan Tahun Baru; permintaan akan jasa-jasa rekreasi dan hiburan meningkat selama musim liburan, dan sebagainya. Oleh karena itu perusahaan jasa harus mengevaluasi kapasitasnya (substitusi dari persediaan jasa) guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Dalam hal ini perlu dilakukan analisis terhadap biaya dan pendapatan bila kapasitas ditetapkan terlalu tinggi atau terlampau rendah.
Menurut Stanton, Etzel, dan Walker (1991), ada pengecualian dalam karakteristik perishability clan penyimpanan jasa. Dalam kasus tertentu, jasa bisa disimpan, yaitu dalam bentuk pemesanan (misalnya reservasi tiket pesawat dan kamar hotel), peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat permintaan sepi (misalnya minivacation weekends di hotel-hotel tertentu), dan penundaan penyampaian jasa (misalnya asuransi). Sebagai contoh, jasa asuransi dibeli oleh pelanggan, kemudian jasa tersebut dita¬han oleh perusahaan asuransi sampai saat dibutuhkan oleh pemegang polls atau ahli waris klien yang bersangkutan. Dengan demikian hal ini bisa dianggap sebagai suatu bentuk penyimpanan.
Permasalahan perishability karena ketidak akuratan ramalan permintaan. Kondisi tersebut tidak akan menjadi masalah jika permintaannya konstan, Tetapi kenyataannya permintaan pelanggan akan jasa umumnya sangat bervariasi dan dipengaruhi faktor musiman, misalnya permintaan akan jasa transportasi antar kota akan melonjak menjelang Lebaran, Na¬tal, dan Tahun Baru; permintaan akan jasa-jasa rekreasi dan hiburan meningkat selama musim liburan, dan sebagainya. Oleh karena itu perusahaan jasa harus mengevaluasi kapasitasnya (substitusi dari persediaan jasa) guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Dalam hal ini perlu dilakukan analisis terhadap biaya dan pendapatan bila kapasitas ditetapkan terlalu tinggi atau terlampau rendah.
Permasalahan perishability karena ketidak akuratan ramalan permintaan. Untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan sesuatu yang lebih baik
yaitu meningkatkan permintaan menyesuaikan penawaran dengan cara berikut
:
- Melakukan perbaikan pada waktu malam
- Mendorong konsumen untuk berperan pada jasa seperti : mengisi formulir, menggunakan ATM
- Mengerjakan karyawan part time pada saat peak demand
- Menawarkan harga berbeda beda (price differentiation) untuk mengalihkan ke off peak
Menurut Stanton, Etzel, dan Walker (1991), ada pengecualian dalam karakteristik perishability clan penyimpanan jasa. Dalam kasus tertentu, jasa bisa disimpan, yaitu dalam bentuk pemesanan (misalnya reservasi tiket pesawat dan kamar hotel), peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat permintaan sepi (misalnya minivacation weekends di hotel-hotel tertentu), dan penundaan penyampaian jasa (misalnya asuransi). Sebagai contoh, jasa asuransi dibeli oleh pelanggan, kemudian jasa tersebut dita¬han oleh perusahaan asuransi sampai saat dibutuhkan oleh pemegang polls atau ahli waris klien yang bersangkutan. Dengan demikian hal ini bisa dianggap sebagai suatu bentuk penyimpanan.
Sumber:
Anakunhas.com/2011/0/karakteristik-jasa.html.
Diakses pada tanggal 5 Maret 201 pukul 19.06.
Elib.unikom.ac.id/files/disk1/365/jbptunikompp-gdl-indriyatri-18228-3-babii.docx.
Di akses pada tanggal Maret 2015 Pukul
19.20.
Pemasaranjasaabdulrahim.blogspot.com/2011/07/definisi-pemasaran-jaya.html?m=1.
Diakses pada tanggal 5 Maret 2015 pukul 19.55.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar