Pada materi kedua Hari Selasa, 03 Maret 2015 mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa menjelaskan tentang filosofi manajemen pemasaran serta konsep dasar jasa, yang dijelaskan oleh Pak Amril selaku dosen matakuliah Manajemen Pemasaran Jasa.
FILOSOFI MANAJEMEN PEMASARAN
FILOSOFI MANAJEMEN PEMASARAN
- Production Concept (Konsep produksi): konsep banyak memproduksi maka harga produk menurun.
- Product Concept (Konsep produk): mementingkan kualitas produk cenderung barang yang tidak semua orang mampu dapatkan atau miliki.
- Selling Concept (konsep penjualan): harus agresif dalam penjualan agar barang yang kita miliki mampu terjual kepada pelanggan bisa secara online membuka counter-counter terdekat sehingga pembeli dapat membeli dengan mudah dan nyaman.
- Marketing Concept: mempertimbangkan segala sesuatunya meliputi bagaimana produk dijual,bagaimana cara mengemasnya dan lain sebagainya.
- Societal Marketing Concept (sosial marketing konsep): memberikan manfaat kepada lingkungan sosial, tidak semata-mata menjual.
Konsep Dasar Jasa
Pengertian Jasa:
Jasa adalah semua
aktivitas ekonomi tidak berbentuk fisik atau konstruk, secara umum yang bisa
dikonsumsi bersamaan dengan memproduksi dan menyediakan nilai tinggi
(kenyamanan, hiburan/kesenangan, sehat)
Pengertian Jasa Menurut
Kotler:
Pelayanan adalah suatu
kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara
seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan
pelanggan.
Karakteristik Jasa:
1.
Intangibility
·
Tidak dapat
dirasa, diraba, dicium, didengar sebelum jasa tersebut dibeli.
·
Pelanggan
membeli jasa, bisa dikonsumsi tapi tak bisa memiliki
·
Kualitas jasa
tampak pada: tempat, orang, bahan-bahan, harga, dan simbol.
·
Tugas penyedia
jasa: managingthe evidence, tangibilize the intangible (Levlt, 1977)
2.
Isseparability
·
Jasa dijual
dulu, diproduksi dan dikonsumsi bersamaan
·
Interaksi
penyedia dan pelanggan mempengaruhi hasil jasa
·
Kunci sukses
pada kualitas penyedia dan keterlibatan pelanggan
·
Fasilitas
pendukung dan pemilihan lokasi penyediaan jasa menjadi pertimbangan utama
pelanggan
3.
Variability
·
Non standardized
output: bervariasi bentuk, kualitas, jenis. Penyebabnya: kerjasama pelanggan,
motivasi penyedia layanan beban kerja perusahaan.
·
Upaya untuk
menjaga kualitas jasa: investasi personil, stadarisasi proses, memantau
kepuasan pelanggan.
·
Costumization:
desain kebutuhan pelanggan.
4.
Perisbability
·
Komoditas jasa
tak tahan lama, tak dapat disimpan
·
Dapat disimpan
dalam bentuk reservasi
·
Permintaan pelanggan
bervariasi dipengaruhi musim
Kunci Sukses Jasa
1.
Renewing the service offering: pembaharuan. Dalam
pelayanan jasa harus terus di perbaharui agar pelayanan yang kita berikan
semakin berjalannya waktu semakin baik sehingga pelanggan yang menggunakan
pelayanan jasa yang kita berikan tidak pergi karena mereka merasa puas dengan
pelayanan yang telah di berikan bukan sebaliknya yaitu meresa kecewa terhadap
pelayanan yang telah kita berikan kepadanya.
2.
Localizing the point of service system: tempat yang strategis. usahakan
untuk memilih lokasi yang tepat, strategis, agar kesempatan bisnis anda untuk
dapat diakses oleh pelanggan lebih terbuka.
3.
Leveraging the service contract:
ada deal antara pembeli dengan penjual.
4.
Using information power strategically:
menggunakan informasi yang strategis, dapat menggunakan jasa internet.
5.
Determining the strategic value of a service
businness: berupa nilai-nilai starategis.
Pengertian Service Perishability
BalasHapusPerishability berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat dipisahkan. Jika permintaan bersifat konstan, kondisi ini tidak akan menjadi masalah, karena staf dan kapasitas penyedia jasa bisa direncanakan untuk memenuhi permintaan.
Permasalahan perishability karena ketidak akuratan ramalan permintaan. Kondisi tersebut tidak akan menjadi masalah jika permintaannya konstan, Tetapi kenyataannya permintaan pelanggan akan jasa umumnya sangat bervariasi dan dipengaruhi faktor musiman, misalnya permintaan akan jasa transportasi antar kota akan melonjak menjelang Lebaran, Na¬tal, dan Tahun Baru; permintaan akan jasa-jasa rekreasi dan hiburan meningkat selama musim liburan, dan sebagainya. Oleh karena itu perusahaan jasa harus mengevaluasi kapasitasnya (substitusi dari persediaan jasa) guna menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Dalam hal ini perlu dilakukan analisis terhadap biaya dan pendapatan bila kapasitas ditetapkan terlalu tinggi atau terlampau rendah.
Secara garis besar perishability dapat menimbulkan permasalahan dan juga peluang karena : jasa sulit disimpan, sangat sulit mengembangkan demand-supply, kapasitas yang tidak dipakai akan hilang, dan permintaan sangat time sensitive.
Menurut Stanton, Etzel, dan Walker (1991), ada pengecualian dalam karakteristik perishability clan penyimpanan jasa. Dalam kasus tertentu, jasa bisa disimpan, yaitu dalam bentuk pemesanan (misalnya reservasi tiket pesawat dan kamar hotel), peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat permintaan sepi (misalnya minivacation weekends di hotel-hotel tertentu), dan penundaan penyampaian jasa (misalnya asuransi). Sebagai contoh, jasa asuransi dibeli oleh pelanggan, kemudian jasa tersebut dita¬han oleh perusahaan asuransi sampai saat dibutuhkan oleh pemegang polls atau ahli waris klien yang bersangkutan. Dengan demikian hal ini bisa dianggap sebagai suatu bentuk penyimpanan.