Pada pertemuan ke-13 Hari Selasa, 12 Mei 2015 perkuliahan berlangsung pukul 09.50-12.10 di ruang
306 Gedung Daksinapati FIP UNJ. Dosen kami Bapak Amril Muhammad, S.E, M.Pd
tidak dapat hadir dalam perkuliahan. Sehingga materi disampaikan oleh kelompok 9 yaitu Yudi Guntara dan Rahmat Dwi Harbianto yang mempresentasikan
mengenai Distribusi,
Franchising, dan MLM dalam Pemasaran Jasa Pendidikan. Berikut resume perkuliahan yang saya dapatkan:
A. Distribusi
Untuk memperoleh suatu produk diperlukan
proses pengiriman dengan suatu cara dan sarana dari pihak yang membuat produsen
(perorangan atau perusahaan) kepada konsumen yang memerlukannya. Proses ini
disebut distribusi.
1.
Pengertian Saluran Distribusi
Beberapa pengertian mengenai saluran
distribusi dan yang berkaitan dengan saluran distribusi oleh pakar di bidangnya sebagai berikut:
a. Menurut
Michael J. Etzel: Saluran
distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang melakukan
semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen akhir
atau pemakai bisnis
b. Menurut
Suhardi Sigit: Saluran distribusi adalah
perantara-perantara, para pembeli dan penjual yang
dilalui
oleh perpindahan barang baik fisik maupun perpindahan milik sejak
dari produsen hingga ke tangan konsumen.
Dari beberapa pengertian saluran distribusi
diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa saluran distribusi adalah perantara atau
sebuah jalur yang berguna untuk menyalurkan barang secara fisik maupun
kepemilikan dari produsen ke konsumen.
2. Macam-Macam Saluran Distribusi
a.
Saluran A
Bagan ini melukiskan penjualan
secara langsung dari rumah ke rumah yang dilakukan oleh
wiraniaga. Produsen yang menjual produk secara langsung dari pabriknya kepada pengguna akhir
menggunakan saluran pemasaran langsung.
wiraniaga. Produsen yang menjual produk secara langsung dari pabriknya kepada pengguna akhir
menggunakan saluran pemasaran langsung.
b.
Saluran B
Merupakan saluran yang sering
digunakan oleh pengecer besar yang dapat membeli dalam jumlah
besar dari produsen. Pengecer seperti Hero, Matahari, Sogo menjual aneka produk yang dibeli
langsung dari produsen.
besar dari produsen. Pengecer seperti Hero, Matahari, Sogo menjual aneka produk yang dibeli
langsung dari produsen.
c. Saluran
C
Merupakan suatu pola perjalanan
produk yang panjang menuju ke konsumen akhir, terutama untuk
barang konsumen. Saluran ini merupakan pilihan yang paling praktis bagi produsen yang menjual
produknya kepada konsumen dalam suatu wilayah yang luas melalui sejumlah besar pengecer.
barang konsumen. Saluran ini merupakan pilihan yang paling praktis bagi produsen yang menjual
produknya kepada konsumen dalam suatu wilayah yang luas melalui sejumlah besar pengecer.
d. Saluran
D
Saluran ini sering digunakan
untuk produk yang didistribusikan secara massal.
Sedangkan menurut Indriyo
Gitosudarmo, macam saluran distribusi dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a.
Saluran distribusi intensif
Saluran ini merupakan cara
distribusi di mana barang yang dipasarkan itu diusahakan agar dapat
menyebar seluas mungkin sehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi di mana calon
konsumen itu berada.
menyebar seluas mungkin sehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi di mana calon
konsumen itu berada.
b.
Saluran distribusi selektif
Saluran ini merupakan cara
distribusi di mana barang-barang hanya disalurkan oleh beberapa
penyalur saja yang terpilih atau selektif. Jadi dalam hal ini jumlah penyalur sangat terbatas.
penyalur saja yang terpilih atau selektif. Jadi dalam hal ini jumlah penyalur sangat terbatas.
c.
Saluran distribusi eksklusif
Saluran ini merupakan bentuk
penyaluran yang hanya menggunakan penyalur yang sangat terbatas
jumlahnya, bahkan pada umum hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu.
jumlahnya, bahkan pada umum hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu.
3. Memilih Saluran
Distribusi
Prosedur menentukan saluran
distribusi pada umumnya sebagai berikut (Suhardi Sigit);
a. Melakukan
analisis terhadap produk yang akan dipasarkan untuk menentukan sifat-sifat dan
gunanya.
gunanya.
b. Menentukan
sifat-sifat produk dan luasnya pasar.
c. Meninjau
saluran-saluran distribusi yang sudah ada atau yang mungkin dapat digunakan.
d. Menilai
masing-masing saluran dari sudut potensi volume penjualan, biaya yang layak dan
laba
yang wajar.
yang wajar.
e. Melakukan market
survey untuk mengetahui pendapat-pendapat pembeli dan perantara mengenai
saluran distribusi yang dipergunakan oleh para pesaing.
saluran distribusi yang dipergunakan oleh para pesaing.
f. Menentukan
sifat dan luasnya kerjsama antara manufaktur dengan saluran-saluran distribusi
yang
akan digunakan.
akan digunakan.
g. Merumuskan
bantuan-bantuan apa yang dapat diberikan oleh manufaktur kepada
penyalur
penyalur.
penyalur.
h. Melakukan
penilaian secara kontinu terhadap saluran distribusi yang telah digunakan
mengingat
adanya perkembangan-perkembangan pasar.
adanya perkembangan-perkembangan pasar.
4. Distribusi Jasa
Sifat jasa yang tidak berujud
memerlukan persyaratan distribusi khusus. Hanya ada dua saluran
distribusi jasa yang sering digunakan.
distribusi jasa yang sering digunakan.
a. Produsen
=> konsumen.
Karena jasa tidak berujud, proses
produksi dan/atau aktivitas penjualannya memerlukan hubungan
pribadi secara langsung antara produsen dan konsumen. Distribusi langsung merupakan ciri berbagai
jasa profesional, seperti perawatan kesehatan, dan jasa pelayanan pribadi, seperti potong rambut.
pribadi secara langsung antara produsen dan konsumen. Distribusi langsung merupakan ciri berbagai
jasa profesional, seperti perawatan kesehatan, dan jasa pelayanan pribadi, seperti potong rambut.
b. Produsen
=> agen => konsumen.
Produsen jasa seringkali dibantu
oleh agen dengan cara alih tugas khususnya dibidang perjalanan,
penginapan, media periklanan, hiburan, dan asuransi, memanfaatkan agen.
penginapan, media periklanan, hiburan, dan asuransi, memanfaatkan agen.
5.
Fungsi-fungsi Saluran Distribusi
Pada
pokoknya fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan dalam saluran distribusi
dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu fungsi pertukaran, fungsi
penyediaan fisik, dan fungsi penunjang (Basu Swasta, 1991).
a. Fungsi
Pertukaran
1)
Pembelian
2)
Penjualan
3)
Pengambilan risiko
.
b.
Fungsi Penyediaan Fisik
1)
Pengumpulan
2)
Penyimpanan
3)
Pemilihan
4)
Pengangkutan
c.
Fungsi Penunjang
1)
Pelayanan sesudah pembelian
2)
Pembelanjaan
3)
Penyebaran informasi.
4)
Koordinasi saluran
6. Marketing Channels Create Utility
Saluran
pemasaran menciptakan empat jenis utilitas: waktu, tempat, kepemilikan, dan bentuk.
Utilitas Waktu adalah memiliki produk yang tersedia ketika pelanggan
menginginkannya. Utilitas tempat dibuat dengan membuat produk yang tersedia di
lokasi di mana pelanggan ingin membeli mereka. Utilitas kepemilikan berarti
bahwa pelanggan memiliki akses ke produk untuk menggunakan atau menyimpan untuk
penggunaan masa depan.. Anggota saluran kadang-kadang membuat bentuk utility
dengan merakit, menyiapkan, atau menyempurnakan produk yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah individu.
B. FRANCHISING
1. Pengertian Franchising (Waralaba)
Franchising
atau waralaba merupakan sebuah usaha dengan penggunaan hak sebuah merk tertentu
dari pewaralaba dengan membayar sejumlah dana dan membuat beberapa perjanjian
lainnya seperti berbagi keuntungan (royalti). Dengan hak tersebut terwaralaba
pun dapat menggunakan nama merk, prosedur pemasaran, pelatihan, dan system
prosedur operasional dan fasilitas penunjang dari perusahaan pewaralaba.
2. Tipe Sistem Franchising
a.
Product and trademark franchising
Franchisee hanya mendapatkan hak
untuk memproduksi produk dan mendistribusikannya diwilayah tertentu sesuai
dengan perjanjian yang dibuat.
b. Business
format franchising.
Franchisee memperoleh hak
sepenuhnya, mulai dari trademark, penjualan, peralatan, metode operasi,
strategi pemasaran, bantuan manajemen dan teknik, pengendalian kualitas.
Contohnya restoran, fast food, dan pendidikan.
3. Ciri-ciri
Franchising
a.
Pewaralaba memiliki tradename (nama perniagaan), trade atau servicemark (merek
atau jasa dagang), patent, trade secret (rahasia dagang), dan know-how
(pengetahuan);
b. Terwaralaba
diijinkan untuk menggunakan hak-hak yang disebutkan di atas (a), biasanya dalam
daerah tertentu, dan periode waktu tertentu;
c.
Operasi usaha waralaba dibawah pengarahan pewaralaba melalui beberapa klausul
tertentu dan kontrak waralaba;
d. Terwaralaba
akan membayar royalti, dan sering suatu initial fee, untuk hak melakukan usaha
di bawah nama dan sistem pewaralaba.
4. Keuntungan
Waralaba
a.
Bantuan manajemen dan pemasaran
Terwaralaba biasanya mempunyai
kesempatan yang jauh lebih besar untuk berhasil karena ia mempunyai produk yang
telah mapan; bantuan dalam memilih toko dan promosi; dan bantuan dalam semua
tahap operasinya. Pewaralaba memberikan pelatihan intensif.
b. Kepemilikan
pribadi
Sebuah operasi waralaba adalah
tetap toko anda, dan anda menikmati sebanyak insentif dan laba seperti pemilik
tunggal lainnya. Anda masih merupakan asatan anda sendiri.
c.
Nama yang dikenal secara nasional
Dengan waralaba yang telah mapan.
Anda mendapat pengakuan dan dukungan instan dari sebuah kelompok produk dengan
pelanggan yang telah mapan diseluruh dunia.
d. Nasihat
dan bimbingan finansial
Terwaralaba mendapat bimbingan
berharga serta nasihat secara berkala dari orang-orang yang mempunyai keahlian
dalam bidang ini.
e.
Tingkat kegagalan yang lebih rendah.
Menurut sejarah, tingkat
kegagalan untuk waralaba adalah lebih rendah dibandingkan ventura bisnis
lainnya. Sejumlah ahli berkata bahwa bisnis independen delapan kali lebih
sering dibandingkan bisnis waralaba.
5. Kerugian
Waralaba
a.
Biaya awal yang besar.
Sebagian besar waralaba akan
meminta biaya hanya untuk mendapat hak atas waralaba tersebut. Biaya untuk
waralaba dapat sangat bervariasi.
b. Laba
yang dibagi.
Pewaralaba acap kali akan meminta
bagian besar dari laba selain dari biaya awal atas suatu komisi persentase
berdasarkan pada penjualan, bukan laba. Bagian yang diminta oleh pewaralaba ini
biasanya disebut sebagai royalti.
c.
Pengaruh ekor jas
Apa yang terjadi dengan waralaba
anda jika sesama terwaralaba gagal? Sangat mungkin anda akan terpaksa gulung
tikar meskipun waralaba anda sendiri menguntugkan. Kondisi ini acap kali
disebut dengan pengaruh ekor jas.
C. Multi Level Marketing
1. Pengertian MLM
Multilevel
marketing atau penjualan bertingkat atau juga disebut penjualan
berjenjang ialah sebuah usaha yang menggunakan system jaringan untuk memperluas
jaringannya. Setiap orang yang masuk disebut distributor. Mereka memperoleh komisi untuk penjualan mereka sendiri dan
juga menghasilkan komisi bagi upliners yang merekrut mereka. Pada saatnya,
mereka menerima komisi dari setiap downliners yang mereka
rekrut. Semakin banyak downliners yang direkrut maka semakin banyak pula komisi
yang akan didapat.
2. Kelebihan MLM Dibandingkan
Usaha Lain
Berikut adalah beberapa kelebihan
dari MLM :
a.
Pemutusan rantai
distribusi
Jalur distribusi MLM: pabrik
=> supplier => distributor => konsumen. Setiap penambahan jalur
distribusi pasti menaikkan harga barang, karena adanya pengambilan keuntungan
dan biaya operasional yang dibebankan ke penjualan produk.
b. Personal
franchise
Anda membeli usaha baru yang
produk dan sistemnya sudah ada. Bedanya dengan waralaba, anda tidak perlu biaya
yang tinggi dan juga bias menawarkannya ke orang lain untuk menjadi bagian dari
jaringan anda.
c.
Membangun jaringan pemasaran tanpa batas dan biaya murah
Setiap anda mensposori sesorang
berarti Anda telah membuka satu cabang baru yang mandiri. Anda tidak perlu
mengeluarkan uang sepeser pun karena uang keanggotaan dibayar oleh orang yang
ingin bergabung. Anda juga berhak mensponsori ke mana saja Anda suka, tanpa
batasan
d. Penghematan
biaya iklan
Setiap distributor adalah
pengiklan, dan perusahaan akan diuntungkan oleh hal ini. Saat ini, biaya iklan
mengambil 1/3 dari total biaya operasional. Bisa Anda bayangkan, berapa biaya
yang telah dihemat oleh perusahaan.
e.
Pemberian kesempatan kepada semua orang untuk berbisnis mandiri
Dengan adanya konsep MLM yang
memberikan kebebasan kepada siapa saja untuk bisa memulai usaha sendiri dengan
modal kecil, tanpa risiko, dilatih dan tidak butuh tempat khusus, limitasi ini
telah berhasil dihilangkan. Ini adalah kabar gembira untuk Anda yang bercita-
cita memiliki usaha sendiri.
f.
Mengurangi biaya sales person
Konsep MLM yang setiap
distributornya secara langsung ataupun tidak langsung adalah sales person sekaligus
konsumen setia perusahaan. Jika dalam perusahaan itu terdapat distributor yang
hebat, biasanya merekalah yang melatih distributor di bawahnya, dan perusahaan
dibebaskan dari biaya pelatihan distributor. Namun, ada beberapa perusahaan MLM
yang sangat bagus dan bertanggung jawab yang juga memiliki program untuk
melatih distributor mereka. Distributor yang terpilih diikutkan ke pelatihan
kelas dunia, dengan tujuan supaya distributor tersebut menjadi profesional dan
berwawasan luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar