Minggu, 24 Mei 2015

Analisis Outing Class di Ayam Kremes Keraton Utan Kayu



Pada Hari Selasa, 5 Mei 2015 kami kelas 2013 B melakukan Outing Class mata kuliah Manajemen Pemasaran di Ayam Kremes Keraton (AKK) Utan Kayu. Brikut ini adalah hasil analisa dari Outing Class:
1.       Deskripsi Target Market
Target pasar merupakan salah satu hal terpenting dalam proses marketing, dimana pasar menentukan keberhasilan dari pembuatan sebuah produk. Target pasar Ayam Kremes Keraton (AKK) adalah orang-orang perkantoran dan mahasiswa. Sehingga harga yang ditawarkan pun terjangkau.

2.       Perencanaan Positioning Product
Positioning adalah proses membedakan produk jasa dibandingkan dengan pesaing, terkait dengan apa yang akan dilakukan terhadap pikiran dan keinginan konsumen. Positioning AKK:
a.        Ayam AKK empuk dan tulang ayam bisa dimakan sehingga itu menjadi sebuah keunggulan serta rempah-rempah bumbunya terasa khas jawa.
b.        Semua produk AKK disediakan dalam bentuk paket sehingga harganya lebih murah jadi dapat dinikmati oleh semua kalangan
c.        Tempat didirikan AKK adalah di dipinngir jalan yang merupakan lokasi yang strategis yang bisa dijangkau oleh semua pihak, yang didirikan di sekitar daerah Jakarta. Salah satu cabangnya berlokasi di jalan Utan Kayu.

3.       Market Share
Segmentasi adalah proses membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik, perilaku konsumen, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda. Segmentasi pasar terbagi menjadi beberapa variabel, diantaranya adalah:
a.        Karakteristik Konsumen
1)       Segmentasi Geografik
Salah satu cabang dari AKK yaitu Jalan Utan kayu dan cabang lainnya berada di Sunter, Gading Batavia, Tebet, dan Boulevard Kelapa Gading. Alasan AKK didirikan dipinggir jalan karena dipinggir jalan orang-orang bisa melihat AKK dengan jelas sehingga masyarakat dengan mudah mencari lokasi AKK tersebut.

2)       Segmentasi Demografik
AKK ini bersegmentasi pada sasaran orang-orang perkantoran dan mahasiswa, karena AKK membuat paket makan dengan harga yang terjangkau bagi kantong mahasiswa.

3)       Segmentasi Psikografik
Segmentasi psikografik AKK ini adalah dari segala kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian. Tidak ada segmentasi untuk gaya hidup suatu golongan, karena AKK diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin menikmati ayam kremes.

b.         Respon Konsumen
Respon konsumen adalah menentukan segmentasi pasar setelah data terkumpul dan dianalisis. Dari persitiwa yang ada, kebanyakan konsumen memilih paket ayam dan sambel yang disediakan dengan 4 varian rasa tersebut konsumen lebih menyukai sambel terasinya. Karena melihat ketertarikkan konsumen dengan sambel terasi, sehingga AKK mengeluarkan paket ayam penyet. Paket ayam penyet ini terdapat sambel terasi yang cukup banyak untuk konsumen.

4.       Strategi Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah seluruh komponen pemasaran yang dapat digunakan dan dikontrol oleh perusahaan untuk memuaskan pelanggan dan mencapai tujuan perusahaan. Ada 7 unsur bauran pemasaran, yaitu:
a.        Product
Makanan yang disediakan disini berupa paket, yaitu ada paket ayam kremes beserta sayur dan tempe tahu, paket nila goreng, paket penyet, paket gurame, dan paket bebek sableng (bebek goreng). Untuk minuman yang disediakan, pada awalnya ada paket teh tawar dan manis, namun karena AKK semakin ramai, pegawai merasa sulit untuk memberikan pelayanan yang cepat maka diganti dengan air mineral yang lebih praktis.
AKK ini menyediakan 4 varian sambel yakni  sambal bawang, sambal terasi,sambal hijau dan sambal penyet. Sehingga konsumen dapat memilih jenis sambal sesuai selera mereka yang sudah tersedia  diatas meja. Namun, menurut saya dengan aneka sambel yang disediakan di meja merupakan salah satu ancaman untuk AKK, karena keempat sabel tersebut terkadang konsumen hanya mencoba-coba saja dan tidak dimakan. Hal tersebut bisa menjadi kerugian AKK karena harus memproduksi semua varian sambel. Solusi yang saya tawarkan, AKK menyediakan menu sambel sehingga konsumen dapat memilih sambel yang disukai dan tidak membuang-buang sambel.

b.        Price
Harga yang ditawarkan AKK terbilang murah karena harga paket dimulai dari harga Rp 18.000. Paket yang ditawarkan sudah termasuk nasi putih, ayam, kremes, lalapan, air mineral. Jika konsumen ingin mengganti nasi putih menjadi nasi uduk, Konsumen hanya menambah Rp 1.000 saja.

c.        Place
Salah satu tempat yang dipilih menjadi cabang AKK adalah di Jalan Utan Kayu. AKK mempunyai 5 cabang di Jakarta, selain di Utan Kayu, cabang AKK berada di Sunter, Gading Batavia, Tebet, dan Boulevard Kelapa Gading. Cabang Utan Kayu ini tempatnya bisa dikatakan strategis karena letaknya berada di sekita orang kantoran dan mahasiswa. Namun, untuk fasilitas yang disediakan AKK Utan Kayu masih belum dibilang memuaskan karena disini tempat parkir masih kecil, tidak adanya musholah, tempat makannya pun hanya 1 lantai saja.

d.        Promotion
Untuk AKK Utan Kayu belum melakukan promosi dengan brosur atau media cetak lainnya. AKK Utan Kayu ini mengandalkan strategi pemasaran melalui mulut ke mulut pelanggan yang datang ke AKK ini. Dengan strategi seperti itu membuat orang yang diceritakan penasaran dan ingin mencoba AKK ini.

e.        People
Sumberdaya yang dimiliki AKK yaitu ada pelayan, OB ,bagian gerobak (penyaji makanan),kasir, cuci piring, dan supervisor. Sementara itu, untuk delivery yaitu ada bagian goreng,bungkus,dan pengantar makanan. Untuk cabang Utan Kayu ini pegawainya berjumlah 17 orang.

f.          Process
Ayam Kremes Kraton (AKK) buka setiap harinya dari jam 10.00-22.00 WIB. AKK menyediakan jasa siap antar juga seperti Pizza Hut Delivery. Pengolahan makanan disini pun ayamnya sudah tinggal goreng di outlet, Ada dapur pusat untuk unkep ayam, kremes juga sudah ada. Kremes dan sambal juga memproduksinya di rumah pemilik. Hal ini dilakukan agar cita rasa tetap terjaga. Dengan hanya satu yang memasak, bisa menjadi suatu kelebihan karena rasa di setiap cabang tidak ada bedanya karena yang memasak dari satu sumber saja.

g.        Physical Environment
Bangunan AKK yaitu dalam bentuk ruko 1 lantai. Di satu lantai tersebut sudah ada kamar mandi, tempat memasak, tempat untuk konsumen makan, dan tempat untuk melayani konsumen. Tampilan bangunannya berwarna kuning yang menonjolkan keraton karena warna kuning ini sangat elegant. Fasilitas yang diberikan yaitu kipas angin, toilet, dan suasana berbau jawa.




Minggu, 17 Mei 2015

Distribusi, Franchising, dan MLM dalam Pemasaran Jasa Pendidikan

Pada pertemuan ke-13 Hari Selasa, 12 Mei 2015 perkuliahan berlangsung pukul 09.50-12.10 di ruang 306 Gedung Daksinapati FIP UNJ. Dosen kami Bapak Amril Muhammad, S.E, M.Pd tidak dapat hadir dalam perkuliahan. Sehingga materi disampaikan oleh kelompok 9 yaitu Yudi Guntara dan Rahmat Dwi Harbianto yang mempresentasikan mengenai Distribusi, Franchising, dan MLM dalam Pemasaran Jasa Pendidikan. Berikut resume perkuliahan yang saya dapatkan:
A.     Distribusi
Untuk memperoleh suatu produk diperlukan proses pengiriman dengan suatu cara dan sarana dari pihak yang membuat produsen (perorangan atau perusahaan) kepada konsumen yang memerlukannya. Proses ini disebut distribusi.
      1.      Pengertian Saluran Distribusi
        Beberapa pengertian mengenai saluran distribusi dan yang berkaitan dengan saluran distribusi oleh pakar di bidangnya sebagai berikut:
a. Menurut Michael J. Etzel: Saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang   melakukan semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai bisnis
b. Menurut Suhardi Sigit: Saluran distribusi adalah perantara-perantara, para pembeli dan  penjual yang dilalui oleh perpindahan barang baik fisik maupun perpindahan milik  sejak dari produsen hingga ke tangan konsumen.
                 Dari beberapa pengertian saluran distribusi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa saluran distribusi adalah perantara atau sebuah jalur yang berguna untuk menyalurkan barang secara fisik maupun kepemilikan dari produsen ke konsumen.
2.  Macam-Macam Saluran Distribusi



a.       Saluran A
Bagan ini melukiskan penjualan secara langsung dari rumah ke rumah yang dilakukan oleh
wiraniaga. Produsen yang menjual produk secara langsung dari pabriknya kepada pengguna akhir
menggunakan saluran pemasaran langsung.
b.      Saluran B
Merupakan saluran yang sering digunakan oleh pengecer besar yang dapat membeli dalam jumlah
besar dari produsen. Pengecer seperti Hero, Matahari, Sogo menjual aneka produk yang dibeli
langsung dari produsen.
c.    Saluran C
Merupakan suatu pola perjalanan produk yang panjang menuju ke konsumen akhir, terutama untuk
barang konsumen. Saluran ini merupakan pilihan yang paling praktis bagi produsen yang menjual
produknya kepada konsumen dalam suatu wilayah yang luas melalui sejumlah besar pengecer.
d.    Saluran D
Saluran ini sering digunakan untuk produk yang didistribusikan secara massal.
Sedangkan menurut Indriyo Gitosudarmo, macam saluran distribusi dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a.        Saluran distribusi intensif
Saluran ini merupakan cara distribusi di mana barang yang dipasarkan itu diusahakan agar dapat
menyebar seluas mungkin sehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi di mana calon
konsumen itu berada.
b.       Saluran distribusi selektif
Saluran ini merupakan cara distribusi di mana barang-barang hanya disalurkan oleh beberapa
penyalur saja yang terpilih atau selektif. Jadi dalam hal ini jumlah penyalur sangat terbatas.
c.        Saluran distribusi eksklusif
Saluran ini merupakan bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur yang sangat terbatas
jumlahnya, bahkan pada umum hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu.
3.  Memilih Saluran Distribusi
Prosedur menentukan saluran distribusi pada umumnya sebagai berikut (Suhardi Sigit);
a.   Melakukan analisis terhadap produk yang akan dipasarkan untuk menentukan sifat-sifat dan
gunanya.
b.   Menentukan sifat-sifat produk dan luasnya pasar.
c.   Meninjau saluran-saluran distribusi yang sudah ada atau yang mungkin dapat digunakan.
d.   Menilai masing-masing saluran dari sudut potensi volume penjualan, biaya yang layak dan laba
yang wajar.
e.   Melakukan market survey untuk mengetahui pendapat-pendapat pembeli dan perantara mengenai
saluran distribusi yang dipergunakan oleh para pesaing.
f.   Menentukan sifat dan luasnya kerjsama antara manufaktur dengan saluran-saluran distribusi yang
akan digunakan.
g.  Merumuskan bantuan-bantuan apa yang dapat diberikan oleh manufaktur kepada penyalur
penyalur.
h.   Melakukan penilaian secara kontinu terhadap saluran distribusi yang telah digunakan mengingat
adanya perkembangan-perkembangan pasar.

4. Distribusi Jasa
Sifat jasa yang tidak berujud memerlukan persyaratan distribusi khusus. Hanya ada dua saluran
distribusi jasa yang sering digunakan.
a.      Produsen => konsumen.
Karena jasa tidak berujud, proses produksi dan/atau aktivitas penjualannya memerlukan hubungan
pribadi secara langsung antara produsen dan konsumen. Distribusi langsung merupakan ciri berbagai
jasa profesional, seperti perawatan kesehatan, dan jasa pelayanan pribadi, seperti potong rambut.
b.     Produsen  => agen  => konsumen.
Produsen jasa seringkali dibantu oleh agen dengan cara alih tugas khususnya dibidang perjalanan,
penginapan, media periklanan, hiburan, dan asuransi, memanfaatkan agen.

5. Fungsi-fungsi Saluran Distribusi
Pada pokoknya fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan dalam saluran distribusi dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu fungsi pertukaran, fungsi penyediaan fisik, dan fungsi penunjang (Basu Swasta, 1991).
a.    Fungsi Pertukaran
1)      Pembelian
2)      Penjualan
3)      Pengambilan risiko
.
b.   Fungsi Penyediaan Fisik
1)      Pengumpulan
2)      Penyimpanan
3)      Pemilihan
4)      Pengangkutan
         
c.    Fungsi Penunjang
1)      Pelayanan sesudah pembelian
2)      Pembelanjaan
3)      Penyebaran informasi.
4)      Koordinasi saluran
6.  Marketing Channels Create Utility
Saluran pemasaran menciptakan empat jenis utilitas: waktu, tempat, kepemilikan, dan bentuk. Utilitas Waktu adalah memiliki produk yang tersedia ketika pelanggan menginginkannya. Utilitas tempat dibuat dengan membuat produk yang tersedia di lokasi di mana pelanggan ingin membeli mereka. Utilitas kepemilikan berarti bahwa pelanggan memiliki akses ke produk untuk menggunakan atau menyimpan untuk penggunaan masa depan.. Anggota saluran kadang-kadang membuat bentuk utility dengan merakit, menyiapkan, atau menyempurnakan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah individu.
B.  FRANCHISING
1. Pengertian Franchising (Waralaba)
Franchising atau waralaba merupakan sebuah usaha dengan penggunaan hak sebuah merk tertentu dari pewaralaba dengan membayar sejumlah dana dan membuat beberapa perjanjian lainnya seperti berbagi keuntungan (royalti). Dengan hak tersebut terwaralaba pun dapat menggunakan nama merk, prosedur pemasaran, pelatihan, dan system prosedur operasional dan fasilitas penunjang dari perusahaan pewaralaba.
2. Tipe Sistem Franchising
a.       Product and trademark franchising
Franchisee hanya mendapatkan hak untuk memproduksi produk dan mendistribusikannya diwilayah tertentu sesuai dengan perjanjian yang dibuat.
b.      Business format franchising.
Franchisee memperoleh hak sepenuhnya, mulai dari trademark, penjualan, peralatan, metode operasi, strategi pemasaran, bantuan manajemen dan teknik, pengendalian kualitas. Contohnya restoran, fast food, dan pendidikan.
3.      Ciri-ciri Franchising
a.       Pewaralaba memiliki tradename (nama perniagaan), trade atau servicemark (merek atau jasa dagang), patent, trade secret (rahasia dagang), dan know-how (pengetahuan);
b.      Terwaralaba diijinkan untuk menggunakan hak-hak yang disebutkan di atas (a), biasanya dalam daerah tertentu, dan periode waktu tertentu;
c.       Operasi usaha waralaba dibawah pengarahan pewaralaba melalui beberapa klausul tertentu dan kontrak waralaba;
d.      Terwaralaba akan membayar royalti, dan sering suatu initial fee, untuk hak melakukan usaha di bawah nama dan sistem pewaralaba.
4.      Keuntungan Waralaba
a.       Bantuan manajemen dan pemasaran
Terwaralaba biasanya mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar untuk berhasil karena ia mempunyai produk yang telah mapan; bantuan dalam memilih toko dan promosi; dan bantuan dalam semua tahap operasinya. Pewaralaba memberikan pelatihan intensif.
b.      Kepemilikan pribadi
Sebuah operasi waralaba adalah tetap toko anda, dan anda menikmati sebanyak insentif dan laba seperti pemilik tunggal lainnya. Anda masih merupakan asatan anda sendiri.
c.       Nama yang dikenal secara nasional
Dengan waralaba yang telah mapan. Anda mendapat pengakuan dan dukungan instan dari sebuah kelompok produk dengan pelanggan yang telah mapan diseluruh dunia.
d.      Nasihat dan bimbingan finansial
Terwaralaba mendapat bimbingan berharga serta nasihat secara berkala dari orang-orang yang mempunyai keahlian dalam bidang ini.
e.       Tingkat kegagalan yang lebih rendah.
Menurut sejarah, tingkat kegagalan untuk waralaba adalah lebih rendah dibandingkan ventura bisnis lainnya. Sejumlah ahli berkata bahwa bisnis independen delapan kali lebih sering dibandingkan bisnis waralaba.
5.     Kerugian Waralaba
a.       Biaya awal yang besar.
Sebagian besar waralaba akan meminta biaya hanya untuk mendapat hak atas waralaba tersebut. Biaya untuk waralaba dapat sangat bervariasi.
b.      Laba yang dibagi.
Pewaralaba acap kali akan meminta bagian besar dari laba selain dari biaya awal atas suatu komisi persentase berdasarkan pada penjualan, bukan laba. Bagian yang diminta oleh pewaralaba ini biasanya disebut sebagai royalti.
c.       Pengaruh ekor jas
Apa yang terjadi dengan waralaba anda jika sesama terwaralaba gagal? Sangat mungkin anda akan terpaksa gulung tikar meskipun waralaba anda sendiri menguntugkan. Kondisi ini acap kali disebut dengan pengaruh ekor jas. 
C.  Multi Level Marketing
1. Pengertian MLM
Multilevel marketing  atau penjualan bertingkat atau juga disebut penjualan berjenjang ialah sebuah usaha yang menggunakan system jaringan untuk memperluas jaringannya. Setiap orang yang masuk disebut distributor.  Mereka memperoleh komisi untuk penjualan mereka sendiri  dan juga menghasilkan komisi bagi upliners yang merekrut mereka. Pada saatnya, mereka menerima  komisi dari setiap downliners yang  mereka rekrut. Semakin banyak downliners yang direkrut maka semakin banyak pula komisi yang akan didapat.
2. Kelebihan MLM Dibandingkan Usaha Lain
Berikut adalah beberapa kelebihan dari MLM :
a.       Pemutusan rantai distribusi          
Jalur distribusi MLM: pabrik => supplier => distributor => konsumen. Setiap penambahan jalur distribusi pasti menaikkan harga barang, karena adanya pengambilan keuntungan dan biaya operasional yang dibebankan ke penjualan produk.
b.      Personal franchise
Anda membeli usaha baru yang produk dan sistemnya sudah ada. Bedanya dengan waralaba, anda tidak perlu biaya yang tinggi dan juga bias menawarkannya ke orang lain untuk menjadi bagian dari jaringan anda.
c.       Membangun jaringan pemasaran tanpa batas dan biaya murah
Setiap anda mensposori sesorang berarti Anda telah membuka satu cabang baru yang mandiri. Anda tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun karena uang keanggotaan dibayar oleh orang yang ingin bergabung. Anda juga berhak mensponsori ke mana saja Anda suka, tanpa batasan
d.      Penghematan biaya iklan
Setiap distributor adalah pengiklan, dan perusahaan akan diuntungkan oleh hal ini. Saat ini, biaya iklan mengambil 1/3 dari total biaya operasional. Bisa Anda bayangkan, berapa biaya yang telah dihemat oleh perusahaan.
e.       Pemberian kesempatan kepada semua orang untuk berbisnis mandiri
Dengan adanya konsep MLM yang memberikan kebebasan kepada siapa saja untuk bisa memulai usaha sendiri dengan modal kecil, tanpa risiko, dilatih dan tidak butuh tempat khusus, limitasi ini telah berhasil dihilangkan. Ini adalah kabar gembira untuk Anda yang bercita- cita memiliki usaha sendiri.
f.       Mengurangi biaya sales person
Konsep MLM yang setiap distributornya secara langsung ataupun tidak langsung adalah sales person sekaligus konsumen setia perusahaan. Jika dalam perusahaan itu terdapat distributor yang hebat, biasanya merekalah yang melatih distributor di bawahnya, dan perusahaan dibebaskan dari biaya pelatihan distributor. Namun, ada beberapa perusahaan MLM yang sangat bagus dan bertanggung jawab yang juga memiliki program untuk melatih distributor mereka. Distributor yang terpilih diikutkan ke pelatihan kelas dunia, dengan tujuan supaya distributor tersebut menjadi profesional dan berwawasan luas.

Senin, 11 Mei 2015

Outing Class MP B 2013 di Ayam Kremes Keraton Utan Kayu

 Hari Selasa, 5 Mei 2015 perkuliahan tidak berlangsung di dalam kelas, namun diadakan outing class yang berlangsung pukul  13.00-14.30 di Ayam Kremes Kraton (AKK) Utan Kayu, Rawamangun. Materi disampaikan oleh manager AKK yang bernama Ibu Rovi yang menjelaskan mengenai manajemen berdirinya AKK ini. Berikut resume perkuliahan yang saya dapatkan:
Pemilik Ayam Kremes Kraton (AKK) ini bernama Ibu R.R. Welas Sriningsih, seorang Chinese keturunan kraton. Salah satu orang kepercayaan beliau adalah Ibu Rovi, manager yang memegang 5 outlet hingga saat ini. Dahulu Ibu Rovi sebelum jadi manager beliau adalah seorang kasir di AKK.
Asal mula nama Ayam Kremes Kraton (AKK) karena 12 tahun yang lalu, "ayam kremes" diambil karena belum banyak nama ayam kremes di Jakarta waktu itu dan nama "kraton" karena pemilik AKK memiliki darah biru alias masih keturunan kraton. Keluarga pemilik sebenarnya sudah lama berkecimpung dalam dunia makanan terutama restauran-reastauran. Dulu keluarga pemilik mempunyai Restoran Karo yaitu restoran masakan solo yang menyediakan gudeg,ayam,dll. Namun, ayam kremes di resto tersebut paling diminati maka timbul dorongan pemilik untuk membuka restoran ayam kremes.
Awalnya pemilik AKK ini memiliki dua nama, yang pertama "Ikan Macoo" dan yang kedua "Ayam Kremes Keraton (AKK). di outlet utan kayu ini dulunya namanya "Ikan Macoo" namun nama tersebut lama kelamaan tidak mencerminkan restauran sehingga pemilik mengubah nama outlet menjadi "Ayam Kremes Keraton". Alasan lain nama outlet itu berubah karena sulit untuk mengembangkan dua nama. Perkembangan nama " Ikan Macoo " pun kurang bagus, harganya lebih murah maka delivery dibungkus dengan sterofoam sehingga konsumen merasa kurang puas, maka manager pun memutuskan tidak ada lagi nama Ikan Macco dan memutuskan untuk mengembangkan AKK ini saja.
Konsepnya AKK ini sendiri adalah pelayanan harus modern,tetapi tempat tetap tradisional. Seragam pegawainya pun batik,mencirikan tradisional. Lambang AKK ini adalah  ayam yang memakai dasi batik. Warna kuning untuk desain AKK sendiri ini adalah keinginan dari sang pemilik. Ibu Rovi sendiri, sang manager  ingin menjadikan AKK ini sebagai  KFC-nya  Indonesia.
Ayam Kremes Kraton ini mempunyai  5 outlet di Jakarta yaitu di Tebet, Boulevard Kelapa Gading, Gading Batavia, Sunter, dan Utan Kayu. Outlet utamanya berada di Sunter. Untuk outlet Utan Kayu ini sendiri baru berdiri sekitar 2-3 tahunan. Fasilitas AKK Utan Kayu ini masih memiliki beberapa kekurangan yaitu kurang tersedianya tempat parkir yang luas, tidak adanya musholla, dan hanya memiliki satu ruangan biasa saja. Outlet AKK paling besar berada di Tebet, yang memiliki tempat biasa (ada lesehan), smooking area dan ruangan ber-AC.
Di semua outlet AKK, manager tidak mau menyediakan tv  karena beralasan nanti pegawainya jadi santai dalam bekerjanya dan wifi juga tidak tersedia agar tamu tidak makan berlama-lama di AKK ini (nongkrong).
Pegawai di Ayam Kremes Kraton (AKK) awalnya semua dipegang oleh satu orang, namun sekarang sudah dibagi-bagi per bagian. Untuk makan di tempat yaitu ada waiter(3 bulan belakangan ini sudah tidak ada), OB ,bagian gerobak (penyaji makanan),kasir, cuci piring, dan supervisor. Sementara itu, untuk delivery yaitu ada bagian goreng,bungkus,dan pengantar makanan. Jumlah pegawai di setiap outlet berbeda-beda. Ada yang 17,25, dan 35 orang. Untuk outlet Utan Kayu ini pegawainya berjumlah 17 orang. Pegawai juga diambil dari daerah yang kebanyakan lulusan smp, lulusan sma pun jarang. Pegawai ini lalu dididik oleh Ibu Rovi. Sistem rekruitmen tidak ada lewat lowongan kerja, namun dari teman ke teman/diambil dari daerah karena mau dibayar dengan gaji tidak besar. Awalnya pegawai disediakan Mess, namun sekarang sudah tidak. Ada juga beberapa outlet yang pegawainya tinggal di dalam outlet.
Quality control ada dipusat ada juga di outlet, semua control dipegang sendiri semua outlet oleh manager. Ada supervisor tiap outlet namun hanya mengontrol operasionalnya saja. Kontrol makanan, pemilik selalu membuat inovasi untuk makanannya seperti ayam lunak dan variasi sambal. Manager tidak merasa ada kendala dalam inovasi, karena menganggap tidak bisa terlena dengan persaingan dan terus belajar dengan mencari referensi dari internet dan buku-buku untuk memajukan AKK ini. Dalam berinovasi, pemilik inovasi produk sedangkan manager inovasi operasionalnya. Manager juga sering survei ke resto-resto lainnya, untuk meningkatkan rasa maupun kualitas dari makanan AKK ini.
Dalam hal perkembangan,awalnya beberapa outlet AKK pernah jatuh bangun perkembangannya, misalnya jika  outlet pindah tempat maka biasanya sepi tidak seramai di tempat sebelumnya. Namun sekarang  ini tidak ada outlet yang perkembangannya maju mundur. Omset per bulan nya pun sekitar 1-2 Milyar per outlet.
Sistem manajemen AKK ini dalam 3 bulan terakhir sudah berubah yang awalnya manajemen konvensional sekarang sudah manajemen modern. Dalam manajemen konvensional sulit untuk control SDM, maka selama 2 bulan ini fokus kepada SDM nya. Delivery sekarang sudah sistem call center. Untuk makan di tempat, semua outlet akan sistem berubahnya seperti pemesanan di KFC yaitu memesan dan membayar langsung ke kasir. Sekarang ada 2 dapur pusat. Dalam 3 bulan ini ayamnya juga menggunakan ayam lunak, sehingga lebih disukai konsumen.
Keunggulan yang ditawarkan AKK ini adalah ayam kremes lunak dengan harga murah tapi enak, Kremesnya diunggulkan karena resep rahasia  pemilik, pegawai dan manager sendiri pun tidak tahu. Tersedia pula 4 rasa sambal yang berbeda-beda yaitu sambal bawang, sambal terasi,sambal hijau dan sambal penyet. Sambel penyet kini ada yang botolan karena peminatnya banyak. Sambal ada dirumah pemilik karena kontrolnya langsung oleh pemilik. Makanan yang ditawarkan juga per paket sehingga harganya lebih murah.
Pengolahan makanan disini pun ayamnya sudah tinggal goreng di outlet, Ada dapur pusat untuk unkep ayam, kremes juga sudah ada (bisa dibilang barang setengah jadi).  Ada 5 supplier untuk ayamnya. Kalau sudah jam 8/9 malam, permintaan digoreng tergantung atasan. Kalau ayamnya belum habis namun sudah tutup maka kerugian ditanggung oleh outlet. Ayam,ikan,tahu,tempe merupakan makanan utama yang pasti ada/tersedia. Kalau sayur dan bebek hanya sebagai pendukung peminatnya hanya sekitar 10% jadi kemungkinan besar bisa tidak ada/tersedia. Pada awalnya ada paket teh tawar dan manis, namun karena AKK semakin ramai, pegawai merasa sulit untuk memberikan pelayanan yang cepat maka diganti dengan air mineral yang lebih praktis. Air mineral yang didesain khusus dengan merek AKK, tujuannya agar konsumen lebih mudah mengenal dan mengingat AKK ini.
Untuk konsumen AKK sendiri ini incarannya adalah middle low. Sistemnya ambil untung kecil tapi laku banyak. Kantor juga banyak yang pesan untuk makan dari AKK ini. Ramadhan tahun ini juga dapat pesanan dari RS Cipto. Untuk menghadapi puasa, beberapa outlet sudah disiapkan musholla untuk ibadah.  Kenaikan BBM belakangan ini pun tidak mempengaruhi harga dari AKK ini. ,Menurut Ibu Rovi,sang manager prospeknya yaitu harus naik tiap tahun walaupun perbulannya mundur. Kuncinya di pelayanan, kalau SDM nya solid pasti pelayanan baik. Beliau juga sangat memerhatikan kepuasan pelanggannya agan terjadi pemasaran mulut ke mulut sehingga AKK lebih dikenal dan diminati banyak orang.
Berikut beberapa dokumentasinya

 

 Berikut adalah gambar menu yang ada di AKK