Pada
pertemuan ke-7 Hari Selasa, 31 Maret 2015. Materi disampaikan oleh kelompok 6
yaitu Nani Hadijah dan Zahra Nurhaliza yang mempresentasikan mengenai Bauran
Pemasaran. Berikut resume perkuliahan yang saya dapatkan:
A. Pengertian Bauran Pemasaran
1. Menurut Alma: “Marketing Mix”
adalah suatu istilah yang menggambarkan seluruh unsur pemasaran dan faktor
produksi yang dikerahkan guna mencapai tujuan-tujuan badan usaha misalnya
mencapai laba, return of investment, peningkatan omzet penjualan, menguasai
pasar dan sebagainya
2. Menurut Philip Kotler (2005:17)“Marketing
mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing
objective in the target market.” Artinya: seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar
sasaran.
3. Menurut Zeithaml dan Bitner, dikutip
oleh Ratih Hurriyati (2005:28) “Marketing mix defined as the elements
an organization appear as core decision variables in any marketing text or
marketing plan.” Artinya: elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat di
kontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan konsumen dan akan
dipakai untuk memuaskan konsumen.
.
B. Elemen – Elemen Bauran Pemasaran
a. Menurut buku “Cara Mudah Memahami Pemasaran” oleh Colin Sowter, Bauran Pemasaran adalah sebagai berikut
a. Product (produk)
b. Price (harga)
c. Place (tempat)
d. Promotion (promosi)
e. Packaging (kemasan)
f.
Perception (persepsi)
b. Menurut buku “Manajemen Pemasaran”
oleh Prof. Dr. Sofjan Assauri, Strategi
Acuan/Bauran
Pemasaran (Marketing Mix), yaitu:
a. Strategi
Produk
Menetapkan cara penyediaan produk yang tepat bagi
pasar yang dituju, agar konsumen puas dan perusahaan mendapatkan keuntungan.
1) Konsep Produk, dapat dibedakan atas
tiga tingkatan, yaitu:
-
Produk inti (core product).
-
Produk formal (formal product) merupakan bentuk, model, kualitas/mutu,
-
merek, dan
kemasan yang menyertai produk.
-
Produk tambahan (augemented product).
2) Merek Dagang (Brand)
Merupakan nama, istilah, tanda atau lambang yang
membedakan dari pesaingnya.
3) Kemasan (Packaging)
Untuk menarik perhatian konsumen dan melindungi
produk.
4) Kualitas/Mutu Produk
Berkaitan erat dengan masalah kepuasan konsumen.
Strategi kualitas produk harus
mempertimbangkan konsumen dan waktu penggunaannya, serta strategi
dari para
pesaing.
5) Pelayanan (Services)
Mencakup pelayanan sewaktu penawaran produk, pelayanan
dalam pembelian/penjualan, pelayanan sewaktu penyerahan produk yang dijual, dan
lain-lain.
6) Diversifikasi Produk
Dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai akibat
dilaksanakannya pengembangan produk, sementara produk lama secara ekonomis
masih dapat dipertahankan. Tujuannya adalah penyebaran resiko, yaitu
kemungkinan kerugian yang akan diderita
produk tertentu yang dapat ditutupi dari kemungkinan keuntungan yang lebih
besar pada produk lainnya.
7) Pengembangan Produk
Menyangkut penawaran produk baru atau produk yang
disempurnakan.
8) Siklus Usaha Produk (Product Life
Cycle/PLC)
-
Tahap pengenalan (introduction)
-
Tahap pertumbuhan (growth)
-
Tahap pematangan (maturity)
-
Tahap penurunan (decline)
b. Strategi
Harga
Satu-satunya unsur yang menghasilkan pendapatan, oleh
karena itu harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share
pasar yang dapat dicapai. Dalam penetapan harga terdapat faktor secara
langsung, yaitu bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, sedangkan faktor
yang tidak langsung adalah produk sejenis yang dijual oleh pesaing, pengaruh
harga terhadap hubungan antara produk substitusi dan produk komplementer, serta
potongan (discount).
c. Strategi
Penyaluran/Distribusi
Merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ke tangan
konsumen pada waktu yang tepat. Bentuk pola saluran distribusi dapat dibedakan
atas:
1)
Saluran
langsung
2)
Saluran
tidak langsung
Beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi, yaitu:
1. Jenis dan sifat produk
2. Sifat konsumen potensial
3. Sifat persaingan yang ada
4. Saluran itu sendiri
d. Strategi
Promosi
Berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan
dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi:
1) Advertising
2) Sales promotion
3) Public relations and
publicity
4) Personal selling
5) Direct marketing
3. Menurut buku yang berjudul “Marketing Plan! Perlukah?” oleh Ir. H.
Titik Wijayanti, Bauran Marketing adalah sebagai berikut:
a. Produk (Product)
Merupakan
hasil kebijakan umum produk yang akan dijual, meliputi kualitas produk, desain
kemasan, jenis kemasan, keunggulan, nama brand, formulasi, rasa, ukuran.
b. Harga (Price)
Merupakan
hasil kebijakan tentang penetapan harga produk, meliputi daftar harga, diskon,
periode pembayaran, jangka waktu kredit.
c. Distribusi
(Placement/Place)
Merupakan
hasil kebijakan tentang distribusi dan tingkatan pelayanan terhadap konsumen,
yang meliputi jaringan distribusi, area, lokasi, transportasi, inventaris, dan
ketersediaan produk yang mudah dijangkau oleh konsumen.
d. Promosi (Promotion)
Merupakan
hasil kebijakan umum untuk mengomunikasikan produk dengan konsumen, yang
meliputi promosi penjualan, iklan, keunggulan penjualan, dan lainnya.
Diharapkan produsen membuat suatu produk yang disesuaikan
antara 4P (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan harapan konsumen,
sehingga konsumen mendapatkan kepuasan berupa 4C’S, yaitu:
a. Produk memberikan manfaat
“Customer Solution”, artinya produk dapat membantu
dan mampu
memecahkan masalah konsumen.
b. Harga memberikan
manfaat “Customer Cost”, artinya harga yang dibayarkan
konsumen
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
c. Distribusi memberikan
manfaat “Convenience”, artinya produk mampu menyenangkan konsumen karena
mudah diperoleh.
d. Promosi memberikan manfaat “Communication”,
artinya produsen melakukan komunikasi produk kepada konsumen dengan benar dan
tepat sasaran.
4. Menurut
buku “Manajemen Pemasaran Jasa” oleh Rambat Lupiyoadi - A Hamdani,
Unsur Bauran
Pemasaran Jasa yaitu:
a. Produk
Merupakan
konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai pada konsumen. Yang
perlu diperhatikan tidak hanya fisik, tetapi juga manfaat dan nilai dari produk
tersebut.
1) Merek dan
Diferensiasi
2) Bukti Fisik (Physical
evidence)
Merupakan lingkungan fisik tempat jasa
diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen. Ada dua jenisnya, yaitu:
-
Bukti
penting (essential evidence)
-
Bukti
pendukung (peripheral evidence)
b. Penentuan harga,
tujuannya:
1) Bertahan.
2) Memaksimalkan laba
dan penjualan.
3) Pengembalian
investasi.
4) Gengsi atau prestise.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penentuan harga:
1) Positioning
(pemosisian) jasa.
2) Sasaran perusahaan.
3) Tingkat persaingan.
4) Siklus hidup jasa.
5) Elastisitas
permintaan.
6) Struktur biaya.
7) Sumber daya yang
digunakan.
8) Kondisi ekonomi
secara umum.
9) Kapasitas jasa.
c. Tempat (Sistem penyampaian
jasa)
1) Lokasi
Berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas
dan melakukan operasi atau kegiatannya, berikut tiga jenis interaksi yang
memengaruhi lokasi:
a) Konsumen mendatangi
pemberi jasa (perusahaan).
b) Pemberi jasa
mendatangi konsumen.
c) Pemberi jasa dan
konsumen tidak bertemu secara langsung.
2) Saluran distribusi
Perusahaan
harus dapat memilih saluran yang tepat dan sesuai pada kriteria pasar atau
sifat jasa itu sendiri, berikut beberapa jenisnya:
a) Penjual langsung (direct
sales).
b) Agen atau broker.
c) Waralaba (franchises)
dan pengantar jasa terkontrak.
d. Promosi
d. Faktor yang harus diperhatikan dalam
promosi:
1)
Identifikasi
target: berhubungan dengan segmentasi pasar.
2)
Tentukan
tujuan promosi: untuk menginformasikan, memengaruhi, atau mengingatkan.
3)
Kembangkan
pesan yang disampaikan: berhubungan dengan isi pesan, struktur pesan, gaya
pesan, dan sumber pesan.
4)
Pilih bauran
komunikasi: apakah komunikasi personal atau nonpersonal.
e. Orang
Terdapat
empat kriteria peranan atau pengaruh dari aspek ‘orang’ yang memengaruhi
konsumen, yaitu:
1) Contractors: ‘orang’ disini
berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering dan
sangat memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.
2) Modifiers: ‘orang’ disini
tidak secara langsung memengaruhi konsumen, tetapi cukup sering berhubungan
dengan konsumen, contoh: resepsionis.
3) Influencers: ‘orang’ disini
memengaruhi konsumen dalam keputusan untuk membeli, tetapi tidak secara langsung
kontak dengan konsumen.
4) Isolateds: ‘orang’ disini
tidak secara langsung ikut serta dalam bauran pemasaran dan tidak sering
bertemu dengan konsumen. Contoh: karyawan bagian administrasi penjualan, SDM,
dan pemrosesan data.
f. Proses
Merupakan gabungan
semua aktivitas yang terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme,
aktivitas, dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada
konsumen. Proses dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu:
1) Kompleksitas (complexity),
berhubungan dengan langkah-langkah dan tahapan proses.
2) Keragaman (divergence),
berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah-langkah atau tahapan proses.
Sehubungan dengan dua cara tersebut, terdapat empat
alternatif mengubah proses yang dapat dipilih oleh pemasar, yaitu:
1) Mengurangi keragaman,
berarti terjadi pengurangan biaya, peningkatan produktivitas, dan kemudahan
distribusi.
2) Menambah keragaman,
memperbanyak kustomisasi/fleksibilitas produksi yang dapat mengakibatkan
naiknya harga.
3) Mengurangi kompleksitas,
berarti lebih terspesialisasi.
4) Menambah kompleksitas,
berarti cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah jasa yang diberikan.
g. Layanan konsumen
Meliputi
aktivitas memberikan kegunaan waktu dan tempat termasuk pelayanan pratransaksi,
saat transaksi, dan pascatransaksi. Strategi layanan konsumen menurut
Christopher Lovelock mencakup:
1) Identifikasi misi
jasa
2) Penentuan sasaran
dari layanan konsumen
3) Perumusan strategi
layanan konsumen
4) Implementasi
5. Menurut
Lovelock
Terdiri atas
variabel 4P (Product, Price, Place, dan Promotion) ditambah dengan
variabel process, people serta promise. Maka variabel marketing
mix jasa sering disingkat dengan 7P.
a. Product,
Price, Place, Promotion (Produk, Harga, Tempat, Promosi)
Variabel pertama marketing mix adalah produk,
karena keberadaan produk akan menuntun pada terbentuknya harga produk. Maka
variabel produk akan diikuti dengan variabel harga. Sedangkan variabel
selanjutnya adalah variabel distribusi. Kegiatan distribusi akan dilakukan
tentu saja setelah keberadaan produk beserta harga ditetapkan. Variabel promosi
adalah kegiatan pendukung dari setiap variabel marketing mix yang lain. Setelah
variabel produk, harga, dan distribusi ditetapkan, maka keberadaan variabel
promosi sangat penting.
b. Process, People, Promise (Proses, Karyawan, Janji)
Variabel lain yang menambahkan variabel 4P sebelumnya
merupakan pembeda antara kegiatan pemasaran barang dan pemasaran jasa. Misalnya
variabel proses, semua kegiatan yang berkaitan dengan jasa tidak dapat
dipisahkan dengan adanya proses. Proses jasa yang tepat adalah mengikuti alur
atau prosedur kegiatan penyampaian jasa secara tepat, serta didukung oleh
prosedur tahapan yang harus dilalui secara tepat.
Selain itu, variabel bauran pemasaran jasa lainnya
adalah keberadaan people, atau petugas penyedia jasa terkait sebagai pemberi
jasa. Artinya, jasa merupakan produk yang dihasilkan oleh pegawai atau orang
yang memberikan jasa. Dan selanjutnya variabel promise atau janji,
indikator penilaian jasa dapat diidentifikasi dari pemenuhan janji perusahaan
jasa kepada pelanggan. Jika janji yang disampaikan tidak sesuai dengan harapan
yang dimiliki oleh pelanggan, maka jasa tersebut tidak atau kurang memberikan
kepuasan bagi pelanggan.
6. Menurut Kotler dan Armstrong ada Empat kelompok variabel bauran pemasaran
yang dikenal dengan 4P :
a. Produk (Product) :
kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran.
b. Harga (Price)
: sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk.
c. Distribusi (Place) :
aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan konsumen Sasarannya.
d. Promosi (Promotion) :
meliputi produk (barang), price (harga), distribusi (place) dan Promosi
(kegiatan memasarkan barang)
7. Menurut Alma peranan elemen bauran Pemasaran dalam lembaga pendidikan
a. P1 = Product : merupakan
hal yang paling mendasar yang akan menjadi pertimbangan preferensi pilihan bagi
calon. Misalnya jurusan apa yang tersedia pada satu universitas, ada jurusan
favorit dan ada yang tidak. Demikian pula performance dari lulusan jurusan
tertentu pada universitas tersebut, turut mempengaruhi pilihan calon.
b. P2 = Price : Elemen ini
berjalan sejajar dengan mutu produk. Apabila mutu produk baik, maka calon
mahasiswa berani membayar lebih tinggi. Bila SPP dinaikkan apakah minat masuk
PT berkurang? Tidak, sepanjang SPP tersebut masih dirasa dalam batas
keterjangkauan mahasiswa. Akan tetapi ada perguruan tinggi yang menetapkan SPP
tinggi sekali, peminatnya tetap banyak.
c. P3 = Place : Pada umumnya
para pimpinan PTS sependapat bahwa lokasi, letak PTS yang mudah dicapai kendaraan
umum, cukup berperan sebagai bahan pertimbangan calon mahasiswa untuk memasuki
PTS
d. P4 = Promotion : Elemen
promosi berlebihan mempunyai hubungan korelatif negative terhadap daya tarik
peminat dan ternyata PTS kuat melaksanakan promosi lebih rendah dari pada PTS
lemah.
e. P5 = Physical Evidence:
Adalah berupa tampilan bangunan, laboratorium, lapangan olahraga, pertamanan
dsb.
f. P6 = People: Ini dapat
berupa perilaku unsure pimpinan PTS, tercermin pada siapakah yang
memimpin? Figur seorang pimpinan universitas dapat membawa perkembangan
pesat bagi universitas tersebut, dan dapat pula seorang pimpinan menjatuhkan
nama baik lembaga. Dapat juga dosen dan seluruh karyawan yang melayani
mahasiswa.
g. P7 = Process: Bagaimana
proses yang dialami mahasiswa selama dalam pendidikan, misalnya proses
tentamen, proses bimbingan skripsi, proses ujian, proses wisuda dsb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar